Tema perayaan Hari Anak GMIT ke 20 adalah: “Anak GMIT citra Kristus: Aku Berharga di
Mata Tuhan”. Untuk mendukung tema ini, anak-anak diminta mengunakan pakian adat
hasil kreasi sendiri atau bersama keluarga, ibadah dilakukan di alam/padang
terbuka (padang Huetnana), dekorasi mengunakan ranting-ranting dan daun-daun
kering yang ada disekitar, serta seluruh pemeran dalam acara adalah
anak-anak. Konsep ini dikembangkan untuk
menyadarkan anak-anak bahwa mereka adalah
anak-anak GMIT yang berharga dalam balutan kain tenunan, alam dan kreatifitas.
Liturgi ibadah dikemas dengan sangat singkat tapi sarat makna. Dalam akta “Doa dan Harapan anak GMIT” dua puluh orang anak membawa pelita yang dinyalakan, diletakan pada pada dahang pohok tuak bertuliskan angka 20, sambil berlutut dan mengucapkan satu pokok doa berkaitan dengan anak-anak di seluruh dunia,di Indonesia, di NTT, di GMIT, di TTS sampai ke anak-anak di Nekamese. Ke dua puluh anak ini, mengajak semua teman-teman mereka berdoa bersama, sambil menyayikan pujian “Ku Tahu Tuhan Pasti Buka Jalan”. Tak sadar, beberapa anak-anak dan orang tua menetaskan air mata.
Kaka Ganri
Arianto Lau,S.Th, dalam cerita Firmannya
berdasarkan Markus 10:13-16 menegaskan
bahwa semua anak-anak berharga di mata Tuhan. Yesus memeluk semua anak dengan
kasih yang sama, karena itu, biarlah setiap anak di GMIT Nekamese saling
memeluk dan saling mendukung. Dalam suara gembala Pdt. Seprianus Y.
Adonis,S.Th, mengingatkan anak-anak untuk menerima dan menghargai diri mereka
sendiri, bersyukur untuk apa yang mereka punyai, dan terus berdoa dan
beraktifitas ditengah-tengah pandemic covid 19 sebagai anak-anak GMIT yang
bercitra Kristus dan berharga.
Setelah ibadah anak-anak diajak beraktivitas bersama. Anak Indria diajak untuk bermain bongkar pasang sambil mengenal buah, hewan, huruf dan angka, Anak kecil diajak mengenal gerak tari tradisional, anak tanggung diajak membaca Beno Alekot (alkitab Bahasa daerah versi Bahasa Amanuban) dan anak-anak remaja diajak untuk menciptakan gerakan tari tik-tok Rohani. Semua anak melebur dalam sukacita sambil menjaga diri agar tidak bersentuhan satu dengan yang lain. Kegiatan ditutupkan dengan makan bersama. Dari Nekamese: kami tetap berdoa agar seluruh anak di dunia terpenuhi hak-hakNya. Selamat Hari ANak GMIT ke-20. Salam dari Nekamese.
No comments:
Post a Comment