Monday, August 3, 2020

Peneguhan Anggota Sidi Baru, Penutupan Bulan Pendidikan, dan Perayaan Hari Anak Nasional Mata Jemaat Immanuel Postenu



Di tengah kerapuhan manusia kita di sadarkan untuk terus meneladani belas kasih Kristus sebagai wujud nyata bahwa kita adalah pengikutNya. mengikuti teladah berbelas kasih bukan hanya dalam wacana tapi aksi. agar benar benar citra umat sebagai orang yang di utus adalah nyata adanya. setidaknya itulah sedikit kesimpulan dari sebuah khotbah yang di sampaikan oleh nona Niken Nadila Koten dalam kabaktian peneguhan anggota sidi mata jemaat Imaneul Postenu pada tanggal 26 juli 2020 sekaligus penutupan bulan pendidikan serta perayaan hari anak nasional. berikut merukan isi kotbah tersebut. 

MENGIKUTI TELADAN BELAS KASIH YESUS
( Matius 9: 35- 10:8 )
Bapa/mama/ saudara/I SYALOM 2X
Tema besar yang ditetapkan oleh sinode GMIT untuk kita sama-sama renungkan dalam minggu terakhir di bulan juli ialah” MENGIKUTI TELADAN BELAS KASIH YESUS” 
Saat kita dengar ada orang sakit berat, ada tantangan luar biasa dalam keluarga, atau masalah-masalah apapun yang sulit bagi sesorang. kata apa yang paling utama atau paling sering kita ucapkan? Dalam saya punya pikiran kata yang akan kita semua ucapkan saat mendengar hal2 di atas adalah kata “ E..KASIHAN” / Ibah. Turut merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Bapak/mama/ saudara/I apakah kata kasihan itu sudah membuat kita menolong orang itu atau hal lain apa yang harus dilakukan untuk menolong orang itu. Yesus menolong banyak orang sakit, itu berangkat dari belaskasihan pada mereka, belas kasih artinya bukan hanya baomong tapi melakukan sesuatuuntuk meringankan beban mereka.
Orang-orang banyak ini  diibaratkan yesus seperti Domba-domba yang tanpa gembala.banyak orang datang pada Yesus dengan banyak harapan dan permohonan. Karena Yesus penuh dengan belaskasihan dan oleh karena itu dia memanggil orang-orang untuk menjadi murid-Nya untuk membagi belas kasih itu. Yang menjadi pertanyaan lagi, kenapa Yesus harus panggil 12 murid-Nya namun harus panggil nama satu-satu. Tuhan bisa saja sebut langsung 12 murid-Nya tanpa harus sebut nama satu-satu. Yang menjadi alasan kenapa Yesus harus panggil nama satu-satu  karena itu adalah  suatu kebangaan untuk mereka Karena mereka boleh dipilih dari sekian banyak orang dan di percayai Yesus untuk membantu Yesus secara langsung membagi belas kasih itu.
Bagian pertama pada pembacaan kita : Yesus menunjukan belaskasih pada orang-orang di sekitarnya. Saat Yesus datang ke kota-kota dan desa yang di kunjungi.
Pada bagian kedua dan ketiga: Yesus panggil 12 rasul untuk memberitakan injil dan mempersiapkan ,murid-murid-Nya dan pengikutnya untuk mengikuti teladan belaskasih Yesus. 
Dalam pemanggilan 12 murid Yesus memberi kuasa pada mereka untuk  bisa mengusir Roh jahat , menyembuhkan segalah penyakit dan menguatkan yang lemah.. Lalu  setelah mmeperlengkapi mereka Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan sorga yang sudah dekat sambil juga mengerjakan kesembuhan untuk orang sakit, membangkitkan orang mati mentahirkan orang kusta dan mengusir Roh jahat. Karena menjadi murid Yesus berarti belajar dari Yesus dan bertindak seperti Yesus.
Bapak/mama/ saudara/I marilah kita lihat keadaan dunia sekarang, kebanyakan kita, hanya banyak omomg kata kasihan seperti pada awal perenugan untuk setiap kesulitan yang orang lain alami. Dalam keadaan kesusahan, sakit, pergumulan dalam keluarga, bahkan musibah lain. Kita hanya bisa dikata kasihan, kita hanya masuk dalam dong punya persoalan dalam kata kasihan saja tidak dalam perbuatan nyata kita atau tindakan langsung dengan cara membantu. Contoh kongkrit yang sering terjadi dalam kehidupan saat ada yang sakit kita hanya dari jauh liat sa,  dan bilang kasian tapi tindakan untuk bantu dalam berdoa, bahkan bantu dia saat dia sakit tidak ada. Bapak /mama Dunia saat ini  membutukan orang-orang yang berbelas kasih dan bersedia untuk membaginya. 
Minggu ini juga dalam kaitan dengan pembacaan kita mari kita beri apresiasi,pada pekerja belas kasih yang di lakukan para medis ,petugas keseehatan, pekerja di gugus –gugus covid dalam tanggung jawab kusus merawat orang-orang sakit yang terpapar wabah covid 19.  Mari kita dukung mereka dengan cara berbagi , menjaga kesehatan dan mengikuti protocol kesehatan. Melihat apa yang di lakuan oleh orang-orang hebat ini, demi nyawa yang lain mereka tetap berdiri untuk kita, menyelamatkan, bahkan membantu dalam pemulihan. dalam Tugas ini belas kasih mereka tunjukan begitu luar biasa, seperti teladan belaskasih Yesus . 
Bersamaan dengan hari ini, kita akan menutup bulan pendidikan dan kita juga merayan hari anak nasional. Saya mau ingatkan kita, bahwa Anak-anak butuh belas kasih dari kita sebagai orang tua maupun orang dewasa.  Atau dalam bahasa yg sederhana saya  bilang “anak-anak butuh kita orang tua untuk dukung mereka meraih bintaNG”. Bintang itu adalah masa depan, cita-cita mereka. Semua anak punya cita-cita. Apakah bapa/mama sudah tahu anaknya cita-cita jadi apa ko? Kalau belum tahu pulang cek sudah. Bantu dia spy dia bisa raih dia pung masa depan. Dalam bantu mereka, lindungi mereka. Keluarga kita akan berubah dan maju, kampong kita, Negara kita akan maju jika anak-anak sekarang kita didik dengan baik.  Mari kita berjanji bersama untuk berbelas kasih kepada anak-anak kita.  kita tolong mereka untuk raih masa depan mereka. 
Belajar dari firman Tuhan, untuk bisa memiliki belas kasih seperti yang Yesus tunjukan jagan hanya kata tapi tindakan , supaya dengan demikian kita jadi murid yang diutus Tuhan dalam dunia. AMIN UNTUK FIRMAN TUHAN

No comments:

Post a Comment