Klasis Amanuban Tengah Utara bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia meningkatkan kapasitas pelayan PAR secara virtual. Peningkatan kapasitan ini akan dilaksanakan tiga tahap, tahap pertama dilaksakan pada tanggal 26 Maret 2021, dengan Tema: Sharing Praktek Baik Pelayan PAR di tengah Covid 19. Program ini dihadiri oleh pelayan PAR dari 4 Jemaat dan 38 mata Jemaat di dalam Klasis. ibu Pince Keliat, perwakilan dari WVI, dalam acara pembukaan menyampaikan bahwa mereka menyambut dengan sukacita program peningkatan kapasitas pelayan PAR di Klasis ATU, diharapkan agar proses pelatihan ini memberi dampak baik untuk kelanjutan pelayanan anak dan remaja di jemaat masing-masing. Ketua Klasis Amanuban Tengah Utara, dalam suara gembalanya, mengingatkan agar semua pelayan PAR yang terlibat dalam proses peningkatan kapasitas ini, dapat saling belajar dan menguatkan satu dengan yang lain, supaya pelayanan anak dan remaja dalam klasis ATU kualitasnya semakin baik. Ketua klasis berharap agar semua peserta dapat terlibat aktif membagikan cerita dan belajar dari jemaat-jemaat yang lain.

Tetapi pada intinya, semua pelayan PAR telah berusaha secara maksimal untuk tetap mendampingi anak-anak secara pribadi maupun secara bersama-sama agar iman anak-anak tetap bertumbuh di tengah pandemic covid 19. Ada beberapa pelayan PAR yang merasa bahwa di tengah-tengah pandemic covid 19, pelayanan terhadap anak-anak terabaikan, pelayanan seolah-olah terpusat hanya pada orang-orang dewasa saja. Karena itu mereka berharap agar melalui kegiatan pelatihan virtual hari ini mereka menemukan ide-ide sederhana yang dapat dikembangkan dalam pelayanan anak. K’Narwastu Anggie Ratsir, seorang guru sekolah minggu dari GMIT Imanuel Ruteng, yang hari-hari bekerja sebagai seorang Konsultan PAUD dan Play Therapist, berbagi cerita tentang pelayanan mereka di Ruten saat pandemic Covid 19. K’Anggie juga berbagi ide, kreatifitas dan aktifitas yang dapat dilakukan saat pandemic covid 19. k’Anggie memulai sesi dengan bercerita bahwa saat pandemic covid 19 terjadi, ibadah-ibadah di rumahkan, beliau menolong dirinya sendiri dengan aktivitas yang berkaitan dengan hobinya. Setelah itu baru K’Anggie mulai berpikir untuk menolong anak-anak agar tetap bertumbuh dalam iman. K’Anggie mengingatkan semua pelayan PAR agar dalam melayani anak-anak perlu memikirkan perkembangan fisik, sosial emosional, mental, seni dan kognitif serta perkembangan rohani.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana tindak lanjut bersama. Ada empat tindak lanjut yang disepaki, yakni Pertama, pengadaan bahan ajar PAR; kedua, pengadaan buku cerita untuk anak; Ketiga, pelatihan pembuatan alat peraga dan keempat, pertemuan rutin pelayan PAR via zoom setiap bulan untuk membahas perkembangan pelayanan anak di jemaat masing-masing, sekaligus persiapan bahan ajar bersama. Kegiatan pelatihan diakhiri dengan sosialisasi liturgi Hari Doa Anak Sedunia yang dipandu oleh pdt. Seprianus Adonis. Dalam penutupan kegiatan, Ketua Klasis mengingatkan semua pelayan PAR agar terus membangun komunikasi dengan majelis jemaat demi peningkatan kualitas pelayanan bagi anak dan remaja di jemaat masing-masing.
No comments:
Post a Comment