Ditengah-tengah bencana non alam covid 19, dan penderitaan-penderitaan yang lain, kita terpanggil untuk saling menolong dan memperhatikan. Karena dengandengan demikian kita dapat memperoleh kekuatan dan semangat untuk melanjutkan hidup. Memikirkan diri sendiri ditengah situasi bencana ini adalah sesuatu tidak manusiawi, sebab kita sedang mengingkari panggilan kita sebagai keluarga Allah.
Dalam bacaan Firman Tuhan hari ini, Paulus menulis kepada jemaat di Filipi, untuk menasihati mereka, tentang bagaimana hidup bersama dalam jemaat. Paulus meminta agar mereka hidup saling menolong dan memperhatikan. Yang satu memandang yang lain lebih penting atau lebih utama. Mereka tidak hanya fokus melihat diri sendiri. Tetapi melihat orang lain yang ada disekitar mereka juga. Mereka diarahkan untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Atau peduli terhadap sesama mereka. Dalam menyatakan kepedulian kepada sesama, mereka mesti belajar dari Yesus. Mereka diminta untuk menaruh pikiran dan perasaan Yesus Kristus dalam diri mereka. Yang dimaksud Paulus adalah pikiran dan perasaan merendahkan hati. Yesus merendahkan diriNya Sekalipun Dia Anak Allah. Dia tetap taat dalam kerendahan hingga mati di salib. Akibat dari ketaatan ini, semua lutut bertelut dan semua lidah mengaku “Yesus Kristus adalah Tuhan”. Sikap dan perasaan rendah ini mesti bertumbuh juga dalam diri orang percaya di Filipi dalam menyatakan kepedulian kepada sesama. Karena jika sikap ini tidak ada, maka kemungkinan untuk jatuh dalam dosa memadang rendah atau menganggap remeh orang lain akan terjadi. Paulus menginginkan agar orang percaya Filipi saling peduli dalam kerendahan hati.Saudaraku, Di minggu ke tiga bulan kemerdekaan ini, kita masi beribadah dari rumah. Dalam peribadah ini, kita belajar bersama dari Paulus untuk menolong dan memperhatikan sesama anak bangsa yang ada disekitar kita. Terutama mereka yang sakit karena covid 19, mereka yang sedang diisolami di rumah, ataupun di tempat-tempat isolasi terpusat. Kita jangan berpandangan bahwa mereka sakit karena mereka berdosa, kesalaha mereka besar, Tuhan sedang menghukum mereka, karena itu biarlah mereka tanggung derita mereka sendiri. Jika ini terjadi maka kita sedang membuat dia yang sakit semakin sakit. Seharusnya, kita menguatkan dan meneguhkan mereka agar dalam tantangan iman yang mereka alami, mereka melihat tangan Tuhan terulur melalui kita.
Saudaraku, Kita juga menyatakan kepedulian kepada para tenaga kesehatan yang berjuang untuk keselamatan anak-anak bangsa yang lain. Kita juga peduli terhadap segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menolong kita keluar dari pandemic covid 19. Kepedulian kita dapat dinyatakan dengan berdoa sungguh-sungguh memohon pengampunan dan belas kasihan Tuhan. Berdoa memohon keselamatan untuk para tenaga medis dan pemerintah. Berhentilah mencela dan menyalahkan mereka, Berilah apresiasi dan kata-kata positif, supaya mereka terus kuat dalam berjuang menolong sesama anak bangsa yang lain. kalau memandang mereka keliru, bicaralah dengan santun. Selain itu, Kepedulian kita dapat dinyatakan dengan taat pada protokol kesehatan, jangan main-main dengan protokol kesehatan: pakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, hindari kerumuman, makan makan sehat dan tetap berdoa.
Saudaraku, Kita juga terpanggil menolong orang lain yang ada disekitar kita yang sedang membutuhkan bantuan dari kita. Mereka mungkin membutuhkan satu gengam beras karena semua anggota keluarga sakit, berilah kepada mereka. Mereka membutuhkan satu ikat jagung untuk kebutuhan mereka minggu ini, berilah kepada mereka. Mereka butuh ubi kayu untuk makan saat ini, berilah kepada mereka. Jangan melipat tangan. Ingat apa yang Paulus katakan “Jangan hanya pikir diri sendiri, tetapi pikir orang lain juga. Jangan pentingkan diri sendiri, tapi utamakan orang lain.” Kita tidak hidup sendiri, kita hidup bersama di tanah air ini, di daerah ini, di desa ini, di Nekamese sebagai keluarga Allah. Oleh karena itu, mari menyatakan kepedulian dengan sungguh-sungguh. Dalam melakukan tindakan kepedulian kepada sesama, sikap rendah hati perlu ada dalam diri masing-masing. Bercermin dari Yesus. Tuhan memberkati. Amin
No comments:
Post a Comment