Friday, March 25, 2022

MENYINGKIR DARI NEKAMESE KE OELUAN


         Minggu 24 Oktober 2021, sebelum matahari terbit,  pemuda Jemaat Nekamese, dari  Mata Jemaat Imanuel Postenu, Getsemani Netulinah dan Zoar Fatufutu berjalan ke Hutan Wisata Oeluan dalam rangka melaksanakan wisata Rohani. Kegiatan ini merupakan salah satu Program pelayanan tahun 2021 yang didikoordinir oleh pengurus Pemuda Jemaat. Peserta 67 orang mengunakan satu bis dan dua pick up berjalan beriringinan, sambil bergurau, bernyanyi dan berbagi kisah hingga tiba dilokasi pukul 07.00.

Kolose 3:12-17, dijadikan sdr. Tirza Kefi-Matau, M.Si sebagai bahan bacaan Alkitab Dalam ibadah pembukaan. Tirza mengingatkan seluruh peserta bahwa Anak-anak Muda dipilih oleh Allah untuk memulihkan kehidupan segenap ciptaan di mulai dari keluarga. Panggilan pemulihan adalah panggilan memperbaiki, menata, mendaur ulang, meluruskan, membangun kembali dan melanjutkan. Tirza juga mengingatkan agar pemuda  memegang komitmen  untuk tetap setia pada Kristus.

“Allah berbicara kepada manusia dengan berbagai cara dan berbagai peristiwa, oleh karena itu pemuda harus memberi mata untuk melihat, telinga untuk mendengar serta raga dan hati untuk merasakan bagaimana Allah berbicara.” Demikian yang disampaikan KMJ Nekamese, Pdt. Seprianus Y. Adonis,S.Th.,  saat menyampaikan suara gembala dan membuka kegiatan.  Diawal suara gembala Pdt. Sepri mengajak seluruh peserta untuk melakukan relaksasi sederhana dengan menutup mata, menarik nafas perlahan-lahan serta merasakan dan mendengarkan suara alam.  Ketua Pemuda Jemaat sdr. Yordi Selan, dalam sapaannya, berharap agar anak muda Nekamese berdiri paling depan dalam upaya pemulihan relasi keluarga ditengah-tengah perayaan bulan keluarga. Upaya ini dilakukan dengan tindakan-tindakan kecil dan sederhana tetapi berdampak besar, misalnya:  selalu berada di rumah bersama keluarga merayakan persaudaran dengan bekerja, beribadah dan makan bersama.

Kegembiaraan dalam wisata Rohani semakin terkuak saat  acara rekreasi  dimulai. Seksi acara secara kreatif menguatkan relasi dan memacu komitmen persekutuan dengan membagi peserta dalam enam kelompok serta meminta peserta menciptakan yel-yel unik berkaitan dengan nama kelompok dalam bahasa daerah, dilanjutkan dengan games Bersedia- siap-tembak-dor, menjinakan bom, volley balon, dan mengambar bersama dengan dua belas warna tanpa suara. Setelah makan siang bersama, acara dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan gatungan kunci mengunakan bahas bekas. Kegiatan ditutup dengan peserta diminta secara mandiri mengelilingi hutan wisata Oeluan untuk menikmati keteduhan, melepaskan kelelahan, lalu melihat dan menetapkan komitmen perubahan setelah kembali ke Nekamese.  Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh sdr. Bram Yosua Dilak,S.Th. Rombangan meniggalkan hutam wisata Oeluan bersamaa dengan matahari hampir terbenam. Semua kembali dengan cerita, sesungguh Uis Neno Amanekat ma Amnaut.

 

No comments:

Post a Comment