Minggu 24
Oktober 2021, sebelum matahari terbit, pemuda Jemaat Nekamese, dari Mata Jemaat Imanuel Postenu, Getsemani
Netulinah dan Zoar Fatufutu berjalan ke Hutan Wisata Oeluan dalam rangka melaksanakan
wisata Rohani. Kegiatan ini merupakan salah satu Program pelayanan tahun 2021
yang didikoordinir oleh pengurus Pemuda Jemaat. Peserta 67 orang mengunakan
satu bis dan dua pick up berjalan beriringinan, sambil bergurau, bernyanyi dan
berbagi kisah hingga tiba dilokasi pukul 07.00.
Kolose
3:12-17, dijadikan sdr. Tirza Kefi-Matau, M.Si sebagai bahan bacaan Alkitab
Dalam ibadah pembukaan. Tirza mengingatkan seluruh peserta bahwa Anak-anak Muda
dipilih oleh Allah untuk memulihkan kehidupan segenap ciptaan di mulai dari
keluarga. Panggilan pemulihan adalah panggilan memperbaiki, menata, mendaur
ulang, meluruskan, membangun kembali dan melanjutkan. Tirza juga mengingatkan
agar pemuda memegang komitmen untuk tetap setia pada Kristus.
“Allah
berbicara kepada manusia dengan berbagai cara dan berbagai peristiwa, oleh
karena itu pemuda harus memberi mata untuk melihat, telinga untuk mendengar
serta raga dan hati untuk merasakan bagaimana Allah berbicara.” Demikian yang
disampaikan KMJ Nekamese, Pdt. Seprianus Y. Adonis,S.Th., saat menyampaikan suara gembala dan membuka
kegiatan. Diawal suara gembala Pdt.
Sepri mengajak seluruh peserta untuk melakukan relaksasi sederhana dengan menutup
mata, menarik nafas perlahan-lahan serta merasakan dan mendengarkan suara
alam. Ketua Pemuda Jemaat sdr. Yordi
Selan, dalam sapaannya, berharap agar anak muda Nekamese berdiri paling depan
dalam upaya pemulihan relasi keluarga ditengah-tengah perayaan bulan keluarga. Upaya
ini dilakukan dengan tindakan-tindakan kecil dan sederhana tetapi berdampak
besar, misalnya: selalu berada di rumah
bersama keluarga merayakan persaudaran dengan bekerja, beribadah dan makan
bersama.
Kegembiaraan
dalam wisata Rohani semakin terkuak saat acara rekreasi dimulai. Seksi acara secara kreatif menguatkan
relasi dan memacu komitmen persekutuan dengan membagi peserta dalam enam
kelompok serta meminta peserta menciptakan yel-yel unik berkaitan dengan nama
kelompok dalam bahasa daerah, dilanjutkan dengan games Bersedia-
siap-tembak-dor, menjinakan bom, volley balon, dan mengambar bersama dengan dua
belas warna tanpa suara. Setelah makan siang bersama, acara dilanjutkan dengan
pelatihan pembuatan gatungan kunci mengunakan bahas bekas. Kegiatan ditutup
dengan peserta diminta secara mandiri mengelilingi hutan wisata Oeluan untuk menikmati
keteduhan, melepaskan kelelahan, lalu melihat dan menetapkan komitmen perubahan
setelah kembali ke Nekamese. Acara
ditutup dengan doa yang dipimpin oleh sdr. Bram Yosua Dilak,S.Th. Rombangan
meniggalkan hutam wisata Oeluan bersamaa dengan matahari hampir terbenam. Semua
kembali dengan cerita, sesungguh Uis Neno Amanekat ma Amnaut.